21 November 2020 | Dibaca: 1880 Kali
PT.Hanum Bangun Nusantara Melalui Tim penerima surat Perintah Tugas Kunjungi Kantor PT.Nusantara maju jaya yang di duga Ilegal
Suara Journalis KPK,KOTAMOBAGU Sulawesi Utara.Tim penerima surat perintah tugas dari PT.Hanum Bangun Nusantara(HBN) menyambangi kantor PT.Nusantara maju jaya KSO yang berkantor sementara di Kelurahan kotobangun kotamobagu timur pada rabu(18/10/20) kunjungan tim penerima surat perintah tersebut untuk menindak lanjuti pekerjaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi yang berada di desa bangunan wuwuk kabupaten bolaang mongondow Timur (Boltim) yang menggunakan dana puluhan Milyaran rupiah yang bersumber dari Pinjaman Hibah Luar negeri(PHLN) Sebesar RP.44,858,217,00 yang pekerjaanya di duga "Siluman"sebab pekerjaan proyek tersebut seharusnya di kerjakan oleh PT.Hanum Bangun Nusantara sesuai pemenangan Tender pekerjaan.
Bersama tim yang dipimpin langsung oleh"Mohammad Salim Landjar saat tiba di kantor PT.NUsantara Maju jaya KSO hanya disambut oleh karyawan perusahan.kepala proyek (Kapro) Ricmon Kaumbur tidak berada ditempat terkesan menghindar diri menuju ke manado dengan Alasan ada pertemuan penting.
Dengan ketidak beradaanya Kepala proyek(Kapro) KetuaTim dari penerima surat perintah PT.HBN"Salim Lanjar Kepada Media Mengatakan"Saya semakin Curiga Bahwa Dugaan PT "Siluman yang beroprasi di Hulu kali Bangunan wuwuk semakin jelas Adanya.
Tim Penerima Surat perintah PT.HBN saat berkunjung di kantor PT.Nusantara maju jaya KSo di dampingi oleh beberapa Media dan lembaga GSPI (Generasi sosial peduli indonesia) LPKRI.(Lembaga perlindungan Konsumen Republik indonesia) dan GMPK(Gerakan Masyarakat perangi Korupsi).
Kedatangan kami ini untuk menindaklanjuti hasil dari pertemuan awal dengan pak Recmon kaumbur bersama saya"Ucapnya.
dimana pada pertemuan awal pak Ricmon menyampaikan surat perintah kami yang ditandatangi oleh Drs Suyono MM sebagai direksi dari PT Hanum Bangun Nusantara (HBN) ini palsu, untuk membuktikan itu semua, kami datang kemari lengkap bersama bukti-bukti yang kami miliki, namun sayang pak Recmon tak ada, atau mungkin sengaja menghindar”, ucap Landjar kepada karyawan yang melayaninya. pak Recmon tidak menepati janjinya untuk mengirimkan bukti WhatsApp yang katanya langsung dari Pemilik perusahaan PT Hanum Bangun Nusantara kepada saya(Lanjar)
Dokumen yang kami miliki, menurut pak redmon(Kapro) ini palsu dan katanya (Ricmon) tidak kenal direksi Drs Suyono MM, sambil memperlihatkan bukti WhatsApp-nya dengan pemilik PT Hanum Bangun Nusantara yang katanya dia pemilik PT HBN yang sebenarnya (menurutnya). Pada pertemuan itu ada keraguan saya (tim), sehingga kami tim datang untuk membuktikan itu, termasuk pak Drs Suyono MM siap berkomunikasi melalui Aplikasi WhatsApp, tapi pak Recmon tak ada,Ditempat
Dengan persoalan ini ada cara untuk membuktikan mana yang legal, bisa dengan saling kroscek, atau melaporkan secara resmi ke kepolisian dan kejaksaan, tolong sampaikan sama pak recmon”,pesan Lanjar kepada karyawanya.
Kepada awak media pak Thalib yang sering mendampingi pak Recmon menyampaikan, beliau saat ini sedang di menado ada rapat dengan pimpinan ujar "Thalib.
Media menghubungi(Kapro) Ricmon Kaumbur melalui WhatsApp,untuk mengkorfirmasi terkait proyek siluman ini Namun hanya dibaca tercontreng hijaw tapi tidak di tanggapi,di coba
melalui panggilan telfon celuler tidak juga di angkat sampai berita ini naik cetak awak media akan terus berupaya menghubungi (kapro)Ricmon kaumbur.
(Maurits)