,
Jakarta, Suara Journalis KPK. Ketua Umum Gerakan Rakyat Peduli Keuangan Negara (GRPKN) Evert Nunuhitu datang ke Ombudsman (ORI) untuk melaporkan...
Pati, Suara Journalist KPK- Seorang oknum sektetaris desa yang berinisial W, Desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati, Jawa Tengah...
BALI - Seorang warga (39) yang juga kelahiran Jakarta ini, kebingungan hingga pusing tujuh keliling lantaran akses jalan menuju rumahnya ditutup oleh...
Kupang, Suara Journalist KPK. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu segera melakukan investigasi sehubungan dengan pemberian kredit Bank...
Makassar, Suara Journalist KPK  Tim penyidik kejaksaan menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan perpustakaan...
Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe seakan tak henti-hentinya berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus yang membelitnya cukup...
06 Maret 2023 | Dibaca: 1431 Kali
KPK Berjibaku Kala PPATK Duga Rafael Alun Lakukan TPPU

Jakarta, Suara Jounalist KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) masih menelusuri asal usul kekayaan mantan pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo yang disorot usai anaknya terlibat kasus penganiayaan dan kerap pamer kendaraan mewah di media sosial. KPK kini tengah berjibaku mencari tahu ada tidaknya tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh Rafael.Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) sebelumnya mengungkap adanya dugaan peran pencuci uang profesional yang bekerja untuk Rafael Alun Trisambodo. Dugaan itu berawal saat PPATK  memblokir rekening konsultan pajak yang berkaitan dengan Rafael.

"Kita mensinyalir ada PML (professional money launderer) yang selama ini bertindak untuk kepentingan RAT," kata Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat dihubungi detikcom, Jumat (3/3). Ivan belum memerinci jumlah rekening yang diblokir. Dia menyebut rekening yang telah diblokir pihaknya merupakan milik seorang konsultan pajak. "Iya, ada pemblokiran terhadap konsultan pajak yang diduga sebagai nominee RAT serta beberapa pihak terkait lainnya," ujar Ivan. PPATK menyebut uang di rekening yang diblokir itu berjumlah signifikan. "Signifikan. Dan terus kami dalami," katanya.

KPK Fokus Cari Tindak Pidana Korupsi
Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan mengatakan KPK tidak bisa serta merta langsung mengusut dugaan pencucian uang yang dilakukan Rafael. KPK disebut Pahala, harus menemukan pidana awal berupa dugaan korupsi sebelum mengusut tindak pidana pencucian uang (TPPU). "Kalau KPK tidak bisa bawa kasus hanya TPPU. Jadi harus ada pidana korupsinya dulu baru ditambahkan TPPU-nya," kata Pahala saat dihubungi detikcom, Sabtu (4/3/2023). Pahala mengatakan penelusuran asal kekayaan Rafael Alun saat ini masih dilakukan. KPK tengah mengusut indikasi adanya aliran gratifikasi hingga suap yang terdapat di aset milik Rafael. "Jadi biar pun terang benderang yang bersangkutan cuci uang ya harus dicari dulu (pidana korupsinya). Ini yang KPK sedang fokus ke penerimaan gratifikasi/suap," tutur Pahala.

Rafael telah diperiksa KPK terkait LHKPN senilai Rp 56 miliar yang dinilai tak sesuai profilnya sebagai ASN pada Rabu (1/3). KPK mengatakan pihaknya fokus menelusuri asal usul duit untuk membeli aset-aset milik Rafael. Salah satu yang ditelusuri ialah ketiadaan mobil Rubicon dan motor Harley-Davidson, yang dipamerkan Mario Dandy di medsos, dalam LHKPN Rafael. Klarifikasi harta kekayaan Rafael Alun ini merupakan buntut panjang dari terungkapnya penganiayaan yang dilakukan anak Rafael Alun, Mario Dandy Satriyo, terhadap seorang remaja bernama Cristalino David Ozora. Mario Dandy sendiri sudah berstatus tersangka penganiayaan itu. Dia dijerat sebagai tersangka bersama temannya, Shane. (YE/SJ-KPK)
 
Jl. Sunan Drajad No. 2B, Kel. Jati. Kec. Pulo Gadung
Kota Jakarta Timur. DKI Jakarta 13220
Telp. : 021 4786 3331
Mobile/HP : 0813.8438.7157 -

Perwakilan Jawa Tengah
Omah Journalis.
Jl. Raya Pati - Jepara
Desa Payak Barat, RT. 09/RW III. Kec. Cluwak, Kab. Pati
Kode Pos 59157. Telp/WA. : 0878 1504 0283
>