,
Jakarta, Suara Journalis KPK. Ketua Umum Gerakan Rakyat Peduli Keuangan Negara (GRPKN) Evert Nunuhitu datang ke Ombudsman (ORI) untuk melaporkan...
Pati, Suara Journalist KPK- Seorang oknum sektetaris desa yang berinisial W, Desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati, Jawa Tengah...
BALI - Seorang warga (39) yang juga kelahiran Jakarta ini, kebingungan hingga pusing tujuh keliling lantaran akses jalan menuju rumahnya ditutup oleh...
Kupang, Suara Journalist KPK. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu segera melakukan investigasi sehubungan dengan pemberian kredit Bank...
Makassar, Suara Journalist KPK  Tim penyidik kejaksaan menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan perpustakaan...
Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe seakan tak henti-hentinya berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus yang membelitnya cukup...
23 Agustus 2023 | Dibaca: 1356 Kali
ISC Adakan Diskusi Bertajuk Potensi Ancaman Deepfake Image Menjelang Pelaksanaan Pilpres 2024

Jakarta -  IKAL Strategic Center (ISC) menyelenggarakan forum diskusi bertajuk “Potensi Ancaman Deepfake Image Menjelang Pelaksanaan Pilpres 2024”, di Sekretariat ISC, Jakarta, Rabu, 23 Agustus 2023.

Acara yang demikian penting ini dibuka langsung oleh Ketua ISC Pof. Dr. Der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri. Tampil sebagai pembicara dalam forum diskusi tersebut Prof. Dr. Teddy Mantoro. Forum diskusi dihadiri pula sejumlah jajaran pimpinan ISC, antara lain Sekretaris Jenderal ISC Laksd (Purn) Suraya Wiranto, SH, MH, Wakil Sekretaris Jenderal ISC Dr. Dra. Nieta Hidayani, MBA, MM.
Hadir pula pengurus bidang antara lain Ketua Bidang Ekonomi Prof. Dr, Paul Soetopo Tjokronegoro, MA, MPE, Wakil Ketua Hukum dan HAM Surmadjito SH, MH, Wakil Ketua Sosialiasi Komunikasi dan Kerja Sama Dipl. Ing. Lilly S. Wasitova, serta segenap jajaran pimpinan Ikatan Keluarga Alumni Kebangsaan Lemhannas (IKABNAS). Hadir juga pakar maritim Indonesia dari ISC, Dr (HC) Marcellus Hakeng Jayawibawa, yang belum lama ini mendapat anugerah doktor kehormatan (honoris causa/HC) dari CMR University India.

Dalam kata sambutannya, Pof. Dr. Der Soz. Gumilar Rusliwa Somantri menjelaskan bahwa deepfake adalah teknologi yang dapat menciptakan konten multimedia palsu dengan menggunakan kecerdasan buatan (AI). Istilah ini berasal dari gabungan kata "deep learning" (pembelajaran mendalam) dan "fake" (palsu).

“Dengan demikian sangat penting untuk mengetahui deepfake. Ini  langkah pertama untuk mendeteksi dan konten palsu ini. Ini penting untuk mengatasi dampak negatifnya,” jelas Pof. Gumilar seraya menekankan bahwa semakin banyak deepfake yang menyebar, semakin sulit bagi masyarakat umum untuk membedakan antara konten asli dan palsu.

Sementara itu Prof. Dr. Teddy Mantoro menyampaikan pemaparannya demikian detail dan rinci. Dijelaskan olehnya bahwa teknologi deepfake dapat digunakan untuk membuat gambar atau video palsu dari seseorang dan menggambarkannya dalam situasi atau tindakan yang sebenarnya tidak mereka lakukan.

“Jelaslah ini mengancam privasi individu. Juga bisa dimanfaatkan untuk tujuan penipuan,” jelas Prof. Dr. Teddy Mantoro seraya mengatakan bahwa  hal ini dapat mempengaruhi opini publik. “Bisa merusak reputasi individu, atau bahkan memicu konflik jika informasi palsu tersebar luas,” tandasnya.

Oleh karena itu, tambah Prof. Dr. Teddy, penting bagi individu, lembaga, dan masyarakat umum untuk mendidik diri mereka sendiri tentang deepfake. “Dengan demikian bisa memahami cara mendeteksinya, dan berkontribusi pada upaya pencegahan penyebaran konten palsu yang merugikan,”  pungkas Prof. Dr. Teddy.
Jl. Sunan Drajad No. 2B, Kel. Jati. Kec. Pulo Gadung
Kota Jakarta Timur. DKI Jakarta 13220
Telp. : 021 4786 3331
Mobile/HP : 0813.8438.7157 -

Perwakilan Jawa Tengah
Omah Journalis.
Jl. Raya Pati - Jepara
Desa Payak Barat, RT. 09/RW III. Kec. Cluwak, Kab. Pati
Kode Pos 59157. Telp/WA. : 0878 1504 0283
>