,
Jakarta, Suara Journalis KPK. Ketua Umum Gerakan Rakyat Peduli Keuangan Negara (GRPKN) Evert Nunuhitu datang ke Ombudsman (ORI) untuk melaporkan...
Pati, Suara Journalist KPK- Seorang oknum sektetaris desa yang berinisial W, Desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati, Jawa Tengah...
BALI - Seorang warga (39) yang juga kelahiran Jakarta ini, kebingungan hingga pusing tujuh keliling lantaran akses jalan menuju rumahnya ditutup oleh...
Kupang, Suara Journalist KPK. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu segera melakukan investigasi sehubungan dengan pemberian kredit Bank...
Makassar, Suara Journalist KPK  Tim penyidik kejaksaan menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan perpustakaan...
Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe seakan tak henti-hentinya berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus yang membelitnya cukup...
03 Mei 2025 | Dibaca: 1625 Kali
Kejuaraan IMAG 2025 Dibatalkan Ini Tanggapan Beberapa Pengurus

Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Letjen (purn) TNI Marciano Norman mengatakan, pihaknya tidak merasa membatalkan event tournament IMAG 2025.

"Itu mungkin pengurus Provinsinya (yang membatalkan) atau dari PB nya bukan dari KONI" kata Marciano saat di temui di Jakarta, Rabu, (30/4/25).

Dilansir dari Sketsindonews.com, KONI Pusat membatalkan event kejuaraan tersebut pada tanggal 12 Februari 2025 yang dimana Kejuaraan tersebut diselenggarakan tangga 17 Februari 2025.

Sementara itu, dari sumber yang didapatkan Sketsindonews.com, Ketua Harian PBMI Provinsi Kalimantan Barat, Yohanes Iwan menyesalkan batalnya Kejuaraan tersebut.

"Kami sudah melakukan EEG, EKG dengan biaya tidak sedikit" kata Yohanes.

Hal Senada juga disampaikan Sekertaris Umum Pengprov Jambi, Remi Novita yang mengalami hal yang serupa terkait dibatalkannya event kejuaraan IMAG 2025.

"Kami juga mengalami hal yang sama. Arlet sudah melakukan EEG dan EKG" katanya 

Terpisah, Wakil Ketua Bidang Binpres PBMI, Opniel Untung mengatakan EEG dan EKG wajib dilakukan untuk melindungi para atlet.

"EEG itu kan rekam kinerja otak (dari atlet), kita tidak tau apa yang sebelumnya pernah terjadi pada atlet baik di kejuaraan sebelumnya atau aktivitas di luar latihan. Kemudian EKG itu cek jantung, jadi bergubung kita ini olahraga bela diri yang sudah pasti ada benturan, jadi kita mau meminimalisir resiko terhadap atlet" kata Opniel saat dihubungi Sketsindonews.com, Jumat, (2/5/25).

Opniel merinci, EEG dan EKG mempunyai masa waktu selama enam bulan, dan anggaran biaya EEG dan EKG berkisar saru setengah juta rupiah.

"Kita gak boleh menyepelekan juga ya. Jangan karena biaya yang cukup mahal, tapi kita meremehkan EEG dan EKG. Kita tidak tau apa yang pernah terjadi pada atlet di luar latihan." katanya.

Misal, Opniel bilang, atlet tersebut melakukan EEG dan EKG, kemudian bertanding lagi tiga bulan kemudian, itu masih bisa dipakai, tapi sama-sama berdoa aja. Sama-sama bijak dalam membuat keputusan demi keselamatan atlet kita sendiri.

Apa itu EEG dan EKG?

EEG (elektroensefalogram) adalah alat yang digunakan untuk merekam aktivitas listrik di otak. Dalam konteks atlet, EEG bisa dimanfaatkan untuk memahami bagaimana otak bekerja saat berolahraga, mengidentifikasi potensi cedera otak seperti gegar otak, dan bahkan untuk meningkatkan performa melalui neurofeedback. 

EKG (elektrokardiogram) pada atlet penting untuk memantau kesehatan jantung dan mengidentifikasi potensi masalah jantung yang dapat tersembunyi di balik adaptasi fisiologis akibat latihan berat. EKG membantu membedakan perubahan jantung yang normal akibat latihan (jantung atlet) dengan kelainan jantung patologis yang memerlukan penanganan medis.(FANS)
Jl. Sunan Drajad No. 2B, Kel. Jati. Kec. Pulo Gadung
Kota Jakarta Timur. DKI Jakarta 13220
Telp. : 021 4786 3331
Mobile/HP : 0813.8438.7157 -

Perwakilan Jawa Tengah
Omah Journalis.
Jl. Raya Pati - Jepara
Desa Payak Barat, RT. 09/RW III. Kec. Cluwak, Kab. Pati
Kode Pos 59157. Telp/WA. : 0878 1504 0283
>