09 November 2018 | Dibaca: 1237 Kali
Menteri Perdagangan Tegaskan Hasil Capaian TEI (Trade Expo Indonesia) 2018 Melebihi Target
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita Menjelaskan Capaian TEI 2018
Jakarta - Penyelenggaran Trade Expo Indonesia tahun 2018 di International Convention Exhibition di Tangerang, Banten pada 24-28 Oktober lalu menunjukan hasil yang menggembirakan. Pasalnya pameran ekspor terbesar di Indonesia tersebut membukukan nilai transaksi sebesar USD 8,49 miliar atau senilai Rp 127,33 triliun.
Nilai ini meningkat lima kali lipat dibanding target yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu sebesar USD 1,5 miliar. Dengan hasil tersebut Pemerintah optimis mampu melampaui pertumbuhan ekspor nonmigas tahun ini yaitu sebesar 11 persen.
“Capaian ini semakin meningkatkan optimisme pencapaian target ekspor nonmigas 2018 sebesar 11 persen atau setara USD 169,82 miliar,†ungkap Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita di Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Mendag menjelaskan, transaksi yang terjadi selama TEI 2018 meliputi transaksi perdagangan, pariwisata, dan investasi. Transaksi perdagangan terdiri dari transaksi produk (barang dan jasa) sebesar USD 2,77 miliar.
Untuk transaksi produk meliputi transaksi perdagangan barang sebesar USD 1,456 miliar yang berasal penandatanganan kontrak dagang/MoU (USD 811 juta), transaksi di stan pameran (USD 507,26 juta), misi dagang lokal (USD 85,68 juta), business matching (USD 51,64 juta), serta kuliner dan pangan nusantara (USD 0,68 juta).
Sedangkan transaksi perdagangan jasa sebesar USD 1,31 miliar. Sementara itu, transaksi investasi dan pariwisata masing-masing berhasil membukukan nilai sebesar USD 5,55 miliar dan USD 170,5 juta.
Pada gelaran TEI kali ini negara dengan transaksi terbanyak adalah Arab Saudi sebesar USD 417,19 juta (30,45%); Jepang sebesar USD 142,75 juta (10,42%); Inggris sebesar USD 118,45 juta (8,65%); India sebesar USD 98,39 juta (7,18%); dan Mesir sebesar USD 80,46 juta (5,87%).
Sedangkan produk yang paling diminati adalah makanan olahan sebesar USD 434,51 juta (31,72%); produk kimia sebesar USD 143,36 juta (10,47%); minyak kelapa sawit sebesar USD 132,5 juta (9,67%); produk perikanan sebesar USD 64,45 juta (4,70%); serta kertas dan produk kertas sebesar USD 54,71 juta (3,99%), terang Mendag.
Untuk misi pembelian, selama penyelenggaraan TEI ke-33 terjadi kesepakatan dagang sebanyak 78 kesepakatan dengan total nilai kontrak sebesar USD 6,52 miliar. Nilai tersebut terdiri dari transaksi
investasi, produk, jasa pariwisata, dan perjalanan ibadah. Nilai ini meningkat tajam dibanding tahun sebelumnya yang tercatat sebesar USD 231,87 juta.
Kesepakatan dagang tersebut berasal dari 29 negara yaitu Korea Selatan, Australia, Arab Saudi, Belgia, Prancis, Austria, China, Belanda, Spanyol, Meksiko, Thailand, Chile, Singapura, Malaysia,
Amerika Serikat, Filipina, Brasil, Inggris, Jerman, Mesir, Italia, Hongkong, Uni Arab Emirat, Irak, Jordania, Nigeria, Zimbabwe, Taiwan, Palestina, dan Jepang.