Terorisme dan peredaran narkoba termasuk kejahatan luar biasa atau extraordinary crime. Keduanya menjadi lebih mengerikan ketika menyatu menjadi sebuah kekuatan yang mengancam dunia, termasuk Indonesia. Pasalnya, uang hasil transaksi narkoba digunakan untuk membiayai teror.
Narco-terrorism ini kemudian menggunakan kemajuan teknologi dunia maya untuk menyebarkan pengaruh dan cengkeramannya sehingga muncullah apa yang disebut cyber-narco-terrorism.
Terkait hal itu PB Pergerakan Pelajar Maluku mengadakan diskusi dengan tema "mewaspadai ancama Narco-terorisme" acara tersebut mengahdirkan beberapa pembicara yang expert di bidangnya diantaranya Nasir Abas (Konsultan Senior Lembaga Penelitian DASPR) Akmal Aceh (Seketaris IMM) dan Syahrul Ramadhan S,Sos M, Ag selaku pengajar dan kandidat Doktor di salah satu universitas Teheran Iran.
Diskusi yang digelar di Jakarta pada hari Kamis (31/03/2022) tersebut terasa hangat karena adanya interaksi antara pembicara dan peserta. Adapun peserta yang hadir kebanyakan dari pelajar Maluku dari 11 kabupaten kota yang berada di Jakarta.
Ketua PB Pergerakan Pelajar Maluku Usra Waiulung yang akrab di sapa Ucha mengapresiasi kinerja Kapolri yang terus berupaya memberantas Narkoba dan terorisme di Indonesia. Ucha berharap kedepan BNN terus menerus mensosialisasikan bahaya narkoba ke daerah-daerah agar segala bentuk peredaran narkoba bisa dihilangkan.
Pasalnya baik narkoba dan juga faham terorisme sangat berbahaya terang Ucha yang juga aktif sebagai aktivis Muhammadiyah.
Ia juga mengapresiasi langkah densus 88 antiteror yang terus memberangus aksi terorisme. "Jadi, Mereka itu densus 88 bekerja untuk negara dengan ikhlas dan itu harus terus kita dukung terus" ucapnya.
Acara ini murni kepedulian kami pemuda Maluku untuk membantu pemerintah menekan peredaran narkoba dan mencegah penyebaran paham Terorisme/radikalisme. Jadi, kami ingin bersinergi untuk membangun Maluku yang lebih baik lagi kedepannya pungkasnya.