,
Jakarta, Suara Journalis KPK. Ketua Umum Gerakan Rakyat Peduli Keuangan Negara (GRPKN) Evert Nunuhitu datang ke Ombudsman (ORI) untuk melaporkan...
Pati, Suara Journalist KPK- Seorang oknum sektetaris desa yang berinisial W, Desa Banyutowo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati, Jawa Tengah...
BALI - Seorang warga (39) yang juga kelahiran Jakarta ini, kebingungan hingga pusing tujuh keliling lantaran akses jalan menuju rumahnya ditutup oleh...
Kupang, Suara Journalist KPK. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) perlu segera melakukan investigasi sehubungan dengan pemberian kredit Bank...
Makassar, Suara Journalist KPK  Tim penyidik kejaksaan menetapkan tiga tersangka dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan perpustakaan...
Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe seakan tak henti-hentinya berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kasus yang membelitnya cukup...
09 Juli 2024 | Dibaca: 1613 Kali
Sekjen PP IA ITB, Hairul Anas Suaidi : Data PDN Haruslah Dibuatkan Backupnya, Murni Tanggung Jawab Pemerintah!


Jakarta - Aliansi Penegak Demokrasi Indonesia (APDI) menggelar diskusi publik bertema “Urgensi Keamanan Siber Nasional: Analisis Kasus Ransomware pada PDNS 2 di Surabaya” di kawasan Tendean Jakarta Selatan, Selasa (9/7/2024).

Ketua Umum APDI, Akhmad Syarbini mengatakan acara diskusi ini dilaksanakan untuk membedah sekaligus mencari solusi terkait kasus pembobolan pusat data nasional.

“Saya berharap civil society tetap menjaga apa yang dialami oleh pemerintah. Kita juga perlu memberikan funishment kepada pihak yang tidak profesional,” ujarnya.

Ditempat yang sama, Sekjen PP IA-ITB, Hairul Anas Suaidi berpendapat bahwa kemungkinan pemulihan data dalam kasus kebocoran pusat data nasional (PDN) sangat kecil.

“Prinsipnya yang harus diterapkan adalah sistem backup-nya. Karena jaminan tidak bobol itu tidak mungkin,” ujar Hairul.

Menurutnya, dalam ilmu IT terjadinya pembobolan ada tata caranya yaitu standar ISMS. Persoalannya standar tersebut belum diterapkan, apakah kurang anggaran atau salah orang?

“Intinya adalah utamakan pengamanan data, lalu pengamanan akses. Untuk pengamanan data harus dibackup dan ini ada teknologinya. Anggaran untuk ini tidak sebesar yang dipakai oleh Kemenkominfo,” tambahnya.

Pemerintah melalui Kemenkominfo sebagai penanggung jawab, tambahnya, sistem kerja yang dibagikan tugasnya ke pihak lain sangat berbahaya karena kemungkinan bisa bocor datanya.

“Saya berharap pemerintah mengambil tindakan. Pemerintah seharusnya dalam membangun tim seharusnya merekrut yang ahli, ” tutupnya. 




 
Jl. Sunan Drajad No. 2B, Kel. Jati. Kec. Pulo Gadung
Kota Jakarta Timur. DKI Jakarta 13220
Telp. : 021 4786 3331
Mobile/HP : 0813.8438.7157 -

Perwakilan Jawa Tengah
Omah Journalis.
Jl. Raya Pati - Jepara
Desa Payak Barat, RT. 09/RW III. Kec. Cluwak, Kab. Pati
Kode Pos 59157. Telp/WA. : 0878 1504 0283
>